MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
http://akademiperekammedis.ac.id/jurnal/index.php/medicordhif
<p><strong>MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis</strong> is a Scientific Electronic Journal of the Medical Recorder and Health Information Academy of Bhumi Husada Jakarta (APIKES BHJ) in order to accommodate the research results of APIKES BHJ lecturers and students as well as other authors outside the APIKES BHJ institutions, as one of the goals of higher education institutions in Indonesia.</p> <p>The Medicordhif e-journal provides the widest opportunity for lecturers, researchers and authors in the scientific fields of <strong>medical records</strong>, <strong>health information</strong>, <strong>public health</strong>, <strong>hospital management</strong> and also <strong>health management</strong> to join in as an author in our MEDICORDHIF e-journal.</p>APIKES Bhumi Husada Jakartaen-USMEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis2252-9616ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA REKAM MEDIS ELEKTRONIK RAWAT JALAN DENGAN METODE EUCS DI RUMAH SAKIT MURNI TEGUH CILEDUG KOTA TANGERANG
http://akademiperekammedis.ac.id/jurnal/index.php/medicordhif/article/view/114
<p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Rumah Sakit wajib menyelenggarakan rekam medis, sebagai indikator menilai mutu pelayanan kesehatan. Salah satu indikator kualitas pelayanan adalah kepuasan pengguna rekam medis. Tujuan penelitian yaitu menggambaran kepuasan pengguna rekam medis elektronik (RME) dengan motode End-User Computing Satisfaction (EUSC). Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa kuesioner dan wawancara. Sampel penelitian ini berjumlah 59 pengguna RME menggunakan teknik accidental sampling. Analisa data penelitian ini menggunakan statistic deskriptif. Hasil tingkat kepuasan pengguna RME menggunakan metode EUCS didapatkan hasil bahwa instrumen Content termasuk kategori sangat puas (97,45%) dengan nilai mean 3.882, Accuracy termasuk kategori sangat puas (95,92%) dengan nilai mean 3.783, Format termasuk kategori sangat puas (97,17%) dengan nilai mean 3.825, Ease of Use termasuk kategori sangat puas (95,98%) dengan nilai mean 3.807, Timeliness termasuk kategori sangat puas (95,47%) dengan nilai mean 3.786. Rumah Sakit Murni Teguh Ciledug perlu mempertahankan dan mengembangkan kualitas kepuasan pengguna RME dari segi instrumen <em>Content, Accuracy, Format, Ease of Use, Timeliness</em>.</p> <p>Kata Kunci: Kepuasan, RME, <em>End-User Computing Satisfaction (EUCS)</em></p>Indah Kristina
Copyright (c) 2024 MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
2024-08-222024-08-221121910.59300/mjrm.v11i2.114TINJAUAN KESESUAIAN PENGGUNAAN SINGKATAN DAN SIMBOL PADA RINGKASAN PULANG DI RUMAH SAKIT AGUNG TAHUN 2022
http://akademiperekammedis.ac.id/jurnal/index.php/medicordhif/article/view/117
<p>Penggunaan singkatan dan simbol masuk dalam standar akreditasi rumah sakit yaitu standar MRMIK 9. Dimana pada elemen penilaian rumah sakit harus memiliki ketetapan berupa regulasi yang mengatur tentang penggunaan kode diagnosis, kode prosedur, singkatan dan simbol serta dilakukan evaluasi secara berkala. Penelitian ini dilakukan untuk mendapat gambaran dan jumlah kesesuaian penggunaan singkatan dan simbol pada resume medis di Rumah Sakit Agung. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif. Populasi dalam penelitian yaitu formulir resume medis di Rumah Sakit Agung pada bulan April sampai Mei tahun 2022 yaitu 741 resume medis. Besar sampel yaitu 260 resume medis yang dihitung dengan menggunakan rumus slovin. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara. Rumah Sakit Agung sudah memiliki kebijakan, SPO serta buku panduan penggunaan singkatan dan simbol. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat penggunaan singkatan dan simbol yang tidak sesuai dengan SPO dan buku panduan penggunaan singkatan dan simbol. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 40,4% singkatan yang sesuai panduan, 9,1% singkatan yang tidak sesuai panduan, dan 50,5% singkatan yang tidak ada di panduan. Selain itu ditemukan 40% simbol yang sesuai panduan dan 60% simbol yang tidak ada di panduan. Sebaiknya rumah sakit memperbarui dan menambahkan singkatan dan simbol yang tidak ada di SPO dan buku panduan.</p> <p> </p> <p>Kata Kunci : Resume Medis, Singkatan, Simbol</p> <p> </p>Meliana Meliana
Copyright (c) 2024 MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
2024-08-222024-08-22112102410.59300/mjrm.v11i2.117PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA PEREKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN DI BAGIAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT AGUNG TAHUN 2022
http://akademiperekammedis.ac.id/jurnal/index.php/medicordhif/article/view/118
<h1><a name="_Toc137676833"></a><strong>ABSTRAK</strong></h1> <p> Perekam Medis dan Informasi Kesehatan di Bagian Pendaftaran Rawat Jalan merupakan bagian terdepan dari pelayanan Rumah Sakit, ditentukan oleh sumber daya manusia yang bermutu agar berjalan dengan baik, dengan tujuan untuk mendapatkan jumlah tenaga PMIK di bagian pendaftaran pasien rawat jalan di Rumah Sakit Agung, dengan menggunakan metode ABK-Kes. ABK-Kes adalah suatu metode perhitungan kebutuhan SDMK berdasarkan pada beban kerja. Dengan sampel yang berjumlah 98 berkas Rekam Medis yang telah dihitung menggunakan rumus slovin. Hasil penelitian Standar Prosedur Operasional (SPO) pendaftaran pasien sudah mengacu pada SPO dan sudah menerapkan SPO pada saat pelayanan pasien. Jam kerja petugas terbagi menjadi 3 <em>shift</em>, <em>shift</em> pagi 07.00-14.00, <em>shift</em> siang 14.00-20.00, <em>shift</em> malam 20.00-07.00. Hasil perhitungan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi FTP sebesar 0,4 % dan STP sebesar 1,00. Hasil kesimpulan rekapitulasi SDMK Perekam Medis di bagian pendaftaran dibutuhkan 9 orang dan saat ini petugas berjumlah 6 orang.</p> <p> </p> <p>Kata Kunci : Tenaga, Pendaftaran, Rawat Jalan, ABK-Kes</p> <p> </p>Meliana Meliana
Copyright (c) 2024 MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
2024-08-222024-08-22112253610.59300/mjrm.v11i2.118Tinjauan Prosedur Penanganan Rekam Medis Rawat Inap Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia
http://akademiperekammedis.ac.id/jurnal/index.php/medicordhif/article/view/119
<p>Penanganan rekam medis rawat inap pasien Covid-19 harus dilakukan dengan tepat, sesuai dengan standar operasional prosedur oleh PORMIKI. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi prosedur penanganan rekam medis rawat inap pasien Covid-19 di RSU Universitas Kristen Indonesia (UKI), yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif, di mana pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kepada seluruh petugas Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (PRMIK). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa RSU UKI belum memiliki standar operasional prosedur (SOP) tentang alur penanganan rekam medis rawat inap pasien Covid-19. Namun, terdapat surat edaran terkait alur penanganan rekam medis rawat inap pasien Covid-19, yang sesuai dan merujuk pada standar PORMIKI. Seluruh PRMIK di RSU UKI telah mengetahui dan melaksanakan surat edaran tersebut. Sangat disayangkan, sudah tidak ada pasien Covid-19 yang dirawat di RSU UKI saat waktu penelitian, sehingga peneliti tidak dapat mengikuti alur penanganan rekam medisnya secara langsung. Namun, ditemukan bahwa ruang penyimpanan rekam medis rawat inap pasien Covid-19 berada di dalam unit rekam medis.</p>Hudiyati Agustini
Copyright (c) 2024 MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
2024-08-222024-08-22112374210.59300/mjrm.v11i2.119Tinjauan Kejadian Missfile Rekam Medis pada Penyimpanan di Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia Jakarta
http://akademiperekammedis.ac.id/jurnal/index.php/medicordhif/article/view/120
<p><em>Missfile</em> adalah kesalahan penyimpanan berkas rekam medis, sehingga berkas rekam medis menjadi tidak dapat ditemukan kembali saat dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kejadian <em>missfile</em> pada penyimpanan rekam medis, dengan mengidentifikasi SOP penyimpanan berkas rekam medis, menghitung kejadian <em>missfile</em> berkas rekam medis pada rak penyimpanan, dan mengindentifikasi faktor penyebab <em>missfile </em>berkas rekam medis menurut unsur manajemen 5M (<em>man, money, material, method, machine)</em> di RSU UKI Jakarta. Teknik penelitian yang dilakukan adalah observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ini RSU UKI Jakarta sudah memiliki SOP penyimpanan berkas rekam medis. Akan tetapi, dari 1.321 berkas rekam medis yang menjadi subjek penelitian, sebanyak 49 berkas tidak ditemukan pada rak penyimpanan, dengan rata-rata 5 berkas tidak ditemukan di rak penyimpanan setiap hari.</p> <p>Untuk hasil identifikasi faktor penyebab <em>missfile, </em>pada unsur <em>man </em>didapatkan semua petugas rekam medis yang bertugas di ruang penyimpanan tidak memiliki latar belakang pendidikan DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan<em>. </em>Pada unsur <em>money</em>, didapatkan anggaran dana khusus untuk unit rekam medis yang kurang. Pada unsur <em>material</em>, ditemukan kode warna pada map rekam medis yang tidak diterapkan. Pada unsur <em>method</em>, didapatkan pengembalian rekam medis, yang seharusnya 1x24 jam setelah pasien pulang, tidak dilaksanakan. Sementara, pada unsur <em>machine</em>, didapatkan penggunaan buku registrasi peminjaman dan <em>tracer </em>(<em>outguide</em>) untuk peminjaman rekam medis oleh unit lain belum dilakukan secara maksimal.</p> <p>Kata Kunci : <em>missfile</em>, berkas rekam medis.</p>Hudiyati Agustini
Copyright (c) 2024 MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
2024-08-222024-08-22112424810.59300/mjrm.v11i2.120TINJAUAN KERAHASIAAN REKAM MEDIS ELEKTRONIK DI UPTD PUSKESMAS CIPAYUNG DEPOK
http://akademiperekammedis.ac.id/jurnal/index.php/medicordhif/article/view/121
<p><em>Confidentiality is essential for safeguarding data and information from unauthorized internal and external parties with regard to electronic medical records. Medical records are inherently private and must be protected by healthcare service personnel. Initial observations indicate that confidentiality measures have been ineffective due to the limitations and availability of features accessible to medical record officers, thereby compromising the confidentiality of electronic medical records. This study aims to assess the confidentiality of electronic medical records. A descriptive qualitative method was employed, utilizing observation and interview techniques for data collection. The study population consisted of the heads of medical records departments and medical record officers, using a saturated sampling method. The findings revealed that although Standard Operating Procedures for Medical Record Confidentiality are in place, they do not align with the Websimpusdin application system. The system lacks a codification feature for medical record officers, which impedes effective confidentiality. Consequently, the inability to use the coding feature without a doctor's account affects the assurance of electronic medical record confidentiality. At the Cipayung Depok Health Center, measures to facilitate the confidentiality of electronic medical records include restricting access for medical record officers and doctors and protecting information from unauthorized parties..</em></p> <p><em>Keywords: Confidentiality, Electronic Medical Records (EMRs), Access Rights</em></p>Yayah Sya'diah,SST,MKes.
Copyright (c) 2024 MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
2024-08-232024-08-23112798510.59300/mjrm.v11i2.121TINJAUAN FAKTOR KETERLAMBATAN PENGAJUAN KLAIM PASIEN RAWAT INAP KE BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DI RSU UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
http://akademiperekammedis.ac.id/jurnal/index.php/medicordhif/article/view/122
<p><em>The implementation of Vedika Digital Claim Verification for Advanced Referral Health Facilities has facilitated the verification process of claims submitted by hospitals through a digital application managed by the Health Social Security Agency on Health. The integration of Vedika has resulted in enhanced participant satisfaction by improving service delivery. This research aims to investigate the factors contributing to delays in the submission of inpatient claims to BPJS Kesehatan at UKI Hospitals, with a focus on the 5M factors: Man, Method, Material, Machine, and Money. The research methodology employs a mixed-method approach to analyze inpatient claims, incorporating quantitative analysis using the Slovin formula on a sample of 87 patient claim statuses, and qualitative descriptive analysis involving six inpatient case-mix personnel. The findings reveal that a significant proportion of claim files are incomplete (93.1%). The qualitative analysis highlights issues related to the Standard Operating Procedures for inpatient claim management, particularly the synchronization of diagnosis and supporting data. Challenges include discrepancies in diagnosis codes and medical procedures, which require confirmation with the respective doctors, thereby affecting the hospital's operational stability regarding claims. The study recommends conducting periodic performance reviews of personnel involved in BPJS Kesehatan claims to assess claim completeness and evaluate the accuracy of BPJS claim file inputs.</em></p> <p><em>Keywords: Social Security Agency on Health, Delayed Claim Submission</em></p>Yayah Sya'diah,SST,MKes.
Copyright (c) 2024 MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
2024-08-232024-08-23112495610.59300/mjrm.v11i2.122FAKTOR PENYEBAB PENDING KLAIM BPJS KESEHATAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT
http://akademiperekammedis.ac.id/jurnal/index.php/medicordhif/article/view/124
<p>Penelitian ini menyajikan temuan dari beberapa dokumen yang menganalisis faktor-faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan kasus BPJS Kesehatan di berbagai rumah sakit di Indonesia. Analisis kualitatif dan kuantitatif menunjukkan bahwa permohonan yang tidak lengkap, resume yang tidak lengkap, dan permohonan pinjaman yang tidak lengkap berdampak pada status tunggakan klaim BPJS rawat inap. Faktor tambahan seperti rendahnya sosialisasi, pengetahuan baru, dan perubahan peraturan terkait kode etik BPJS juga berperan dalam permasalahan ini. Rekomendasi studi tersebut antara lain membatasi pelatihan tentang pemotongan kode, berinteraksi dengan DPJP dalam penulisan resume medis, pelaporan internal mengenai klaim BPJS yang belum dibayar, berkolaborasi dengan IT, serta melacak dan menilai klaim yang diajukan ke BPJS. Penerapan rekomendasi ini diharapkan dapat membantu mengurangi jumlah klaim yang belum terselesaikan dan meningkatkan efektivitas proses klaim kesehatan nasional di Indonesia.</p>Mochammad Malik IbrahimAGUNG FIRMAN MAULANAHIDAYATUS SYARIFAH ANWARIFTITA BILQISTITIK PUTRI NURJAYANTIWASILAH MUNAWAROHZUHROTUL MILADIYAH
Copyright (c) 2024 MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
2024-08-232024-08-23112576210.59300/mjrm.v11i2.124Tinjauan penomoran ganda rekam medis pasien baru rawat jalan di rumah sakit setia mitra jakarta selatan
http://akademiperekammedis.ac.id/jurnal/index.php/medicordhif/article/view/125
<p>Sistem penomoran dalam pelayanan rekam medis merupakan tata cara penulisan nomor diberikan pasien datang berobat sebagai identitas pribadi pasien bersangkutan. Ada tiga jenis pemberian nomor pasien berdasarkan nomor rekam medis yaitu pemberian nomor cara seri, pemberian nomor cara unit, dan pemberian nomor secara Seri Unit<em>.</em> Sistem penomoran rekam medis di RS Setia Mitra menggunakan <em>Unit Numbering System</em> dimana sistem penomoran pasien yang berkunjung pertama kali mendapat satu nomor rekam medis digunakan selamanya pada kunjungan berikutnya. Akan tetapi masih ditemukan pasien memiliki penomoran ganda rekam medis sebanyak 40 (18,6%) Dapat mengakibatkan terhambatnya pelayanan karena lama dalam pencarian rekam medis, bahkan isi rekam medis tidak berkesinambungan karena informasi yang terpisah dan tidak terintegrasinya catatan pasien sehingga tidak memperhatikan pasien yang memiliki alergi karena terkait dengan keselamatan pasien. Penulis menggunakan metode penelitian deskripsi kuantitatif yaitu metode penelitian dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif melalui observasi, sampel untuk pengambilan data.</p> <p>Berdasarakan hasil penelitian dari 215 sampel ditemukan sebanyak 40 (18,6%) penomoran ganda rekam medis pasien baru rawat jalan dan 175 (81,4%) pasien yang memiliki satu nomor pada bulan Februari 2022. Pada penelitian disarankan petugas pendaftaran lebih teliti dalam melakukan pendaftaran pasien sehingga tidak terjadi pemberian penomoran ganda rekam medis</p>Garis Gemilang
Copyright (c) 2024 MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
2024-08-232024-08-23112637110.59300/mjrm.v11i2.125Tinjauan kerahasiaan rekam medis pada ruang penyimpanan rekam medis berdasarkan unsur manajemen 5M di rumah sakit dik pusdikkes KODIKLAT TNI AD
http://akademiperekammedis.ac.id/jurnal/index.php/medicordhif/article/view/126
<p>Kerahasiaan merupakan pembatasan pengungkapan informasi pribadi tertentu. Pengelolaan kerahasiaan rekam medis sangat penting untuk dilakukan dalam suatu institusi pelayanan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode observasi dan wawancara. Dalam penelitian ini menggunakan populasi sejumlah 9 orang yang di dalamnya termasuk kepala unit rekam medis dan petugas rekam medis dan menggunakan <em>sampling</em> jenuh.</p> <p> Hasil penelitian ini memperlihatkan sudah memiliki Standar Prosedur Operasional tentang kerahasiaan rekam medis di Rumah Sakit Dik Pusdikkes. Berdasarkan unsur <em>man</em>, petugas yang bertugas dibagian rekam medis yang menempuh pendidikan D3 rekam medis 1 orang dan 8 orang petugas bukan merupakan lulusan perekam medis. Berdasarkan unsur <em>money </em>tidak ada anggaran khusus menjaga kerahasiaan. Berdasarkan unsur <em>material</em> tidak terkunci nya ruang rekam medis serta tidak ada<em> outguide</em> atau <em>tracer.</em> Berdasarkan unsur <em>machine </em>menunjukan belum sepenuhnya menggunakan sistem <em>elektronik. </em>Berdasarkan unsur <em>methode, </em>hanya terdapat langkah-langkah prosedur dari segi peminjaman rekam medis.</p>Garis Gemilang
Copyright (c) 2024 MEDICORDHIF Jurnal Rekam Medis
2024-08-232024-08-23112727810.59300/mjrm.v11i2.126